Perbedaan komparasi antara RIP, EIGRP, OSPF
RIP (Routing Information protocol versi 1) mempunyai karakteristik:
1. Distance Vector Routing Protocol
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalaha 15.
16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya
adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor
port 520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima
paket update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject
mask
11. Mempunyai AD 120
Pada Saat inisialisasi, router2 yang
menjalankan RIP akan membroadcast paket request yang isinya adalah meminta
router lain untuk mengirimkan network2 yang dimilikinya. Router lain yang
menerima paket request akan mengirimkan paket response, baru setelah itu
router2 tersebut akan mengirimkan network2 yang dimilikinya untuk
mengaktifkan RIP.
OSPf (Open Shortest Path First) adalah routing protocol link-state yang dikembangkan
oleh IETF sebagai pengganti RIP. Sifat OSPF adalah "open"; Artinya
vendor apapun dapat memanfaatkan routing protocol ini.
Memanfaatkan algoritma Shortest Path First (SPF); dimana jalur terbaik
adalah jalur yang mempunyai cumulative cost yang paling rendah. Tidak ada
batasn penentuan cost ini. OSPF mendasarkan matric dari cost yang berbeda-beda
antar vendor. CISCO menerapkan penghitungan cost berdasarkan rumus: 108/BW
Ada 5 tipe paket yang digunakan oleh OSPF:
1. Hello packet
2. Link State Request (LSR)
3. Link State Update (LSU)
4. Database Description
5. Link State Acknoeledgement (LSAck)
OSPF juga mirip dengan EIGRP dimana
terdapat 3 table, yaitu adjacency table (berisi neighbour-neighbour).
OSPF juga melakukan auto summary, sehingga mendukung sepenuhnya VLSM &
CIDR.
OSPF kiga memanfaatkan process ID
seperti EIGRP; Namun router - router yang menjalankan OSPF tidak perlu
menggunakan process. ID yang sama untuk saling berkomunikasi karena OSPF
menggunakan sistem area. Area pada OSPF menentukan batasan update packet dapat
dikirim ke router mana saja. Hal ini akan memelihara bandwidth, karena
perubahan pada salah satu router di satu area tidak "merembet" ke
luar are tersebut.
Area yang wajib ada dalam topologi
OSPF adalah area O, yaitu backbone area. OSPF juga mendukung autentikasi
dengahn2 tipe: yaitu clear text dengan MD5.
OSPF hanya mengenal: BMA(Broadcast Multi Access) Router2-Hub-Router2, NBMA,
P2MP, VL.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Distance vector
protocol—merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan
lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol.
Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan.
Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk
jaringan besar.
Membuat
simulasi RIP EIGRP DAN OSPF
Buatlah Topologi seperti gambar dibawah ini
dengan bahan bahan :
5 Router-PT dan 2 PC
Sebelum
menginstalasi/pengabelan atau mengoneksikan tambahkan modul PT-ROUTER-NM-1S pada Router 2 dan
Router 3 seperti gambar dibawah ini
Hubungkanlah
semua router dan pc dengan Automatically Choose Connection Type, hubungkan router 2 dengan router 1 dengan serial 2/0 begitu juga dengan router 3
Lalu mulai lah memberikan nama hostname dan IP kepada
setiap Router dan Pc, sebagai contoh sbb :
Router1 - Display Name : Router1
dan Host Name Router 1
Serial2/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 204.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial3/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 205.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Router2 - Display Name : Router2
dan Host Name Router 2
FastEthernet 0/0 : On Port Status Ip Address : 10.0.0.1 Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial2/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 200.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial3/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 203.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial6/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 204.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Router3 - Display Name : Router3 dan Host Name Router 3
FastEthernet 0/0 : On Port Status Ip Address : 190.0.0.1 Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial2/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 202.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial3/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 201.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial6/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 205.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Router4 - Display Name : Router4 dan Host Name Router 4
Serial2/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 201.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial3/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 200.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Router5 - Display Name : Router5 dan Host Name Router 5
Serial2/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 203.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Serial3/0 : On Port Status Clock Rate : 64000 IP Address : 202.0.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Setelah memberian nama pada hostname dan ip pada
setiap router,,,
Selanjutnya memberian nama hostname dan ip pada setiap
pc sebagai berikut
PC0 -> Ip Address : 10.0.0.2 Subnet Mask :
255.0.0.0 Gateway : 10.0.0.1
PC1
-> Ip Address : 190.0.0.2 Subnet Mask : 255.0.0.0 Gateway : 190.0.0.1
Selanjutnya setiap Router kita masukkan script sesuai
topologi EIGRP,OSPF atau RIP seperti gambar dibawah ini
Jika sudah kita coba ping atau dku dari PC ke PC dan
dari PC ke semua Router dan maka hasilnya sbb:
Jika semua sukses berati berhasil telah
mengkonfigurasi Router ke mode Rip,EIGRP dan OSPF dalam 1 topologi,,, ok sampai
disini dulu….
Semoga sedikit ilmu dari bang ezha bermanfaat
Disarankan juga untuk membaca tutorial Cisco Paket Tracer Seperti :
ACL (Access Control List ) di Cisco Paket Tracer
Cara Setting Vlan di Cisco Paket Tracer
Membuat simulasi desain web server pada jaringan
keren nie ,,, izin copy bang buat materi sekolah
ReplyDelete