Saturday, November 4, 2017

Tutorial Belajar HTML5 Part 4: Pengertian Meta tag Charset UTF-8 pada HTML5

Setelah penulisan Doctype, baris berikutnya dalam halaman HTML digunakan untuk meta tag. Dalam tutorial belajar HTML5 kali ini kita akan membahas tentang cara penggunaan meta tag Charset UTF-8 pada HTML5.

Pengertian Meta tag

Meta tag adalah ‘data tentang data‘, dimana tag ini ditujukan bukan kepada user, tetapi kepada web browser atau kepada ‘robot program‘ seperti mesin pencari (search engine). Meta tag sudah pernah kita bahas dalam Tutorial HTML: Pengertian meta tag. Pada tutorial kali ini saya akan membahas meta tag charset UTF-8 yang sering digunakan dalam halaman HTML5.



Meta tag sepenuhnya bersifat opsional. Halaman HTML yang ditulis tanpa menggunakan meta tag adalah valid.

Mengenal meta-tag charset UTF-8

Charset UTF-8 merupakan meta tag yang paling sering digunakan dalam HTML5, penulisannya adalah sebagai berikut:
Meta tag diatas memberi instruksi kepada web browser untuk menerjemahkan karakter-karakter di dalam halaman HTML sebagai UTF-8. Walaupun bersifat opsional, hampir setiap halaman HTML5 menggunakan meta tag ini. Akan tetapi, apa sebenarnya maksud dari charset=”UTF-8″ ini?

Sejarah Charset (Karakter Set) HTML

Instruksi charset digunakan untuk menerjemahkan bit-bit di dalam halaman HTML menjadi karakter.
Karakter set paling sederhana dan juga paling awal digunakan adalah karakter set ASCII, (dalam HTML ditulis sebagai charset=”us-ascii”). Karakter set ini terbatas pada huruf latin (a-z, A-Z) dan beberapa karakter lain seperti angka, spasi, tab, dll dengan total hanya 128 karakter.

Karakter set “us-ascii” kemudian dikembangkan menjadi karakter ANSI, atau dikenal juga sebagai ISO-8859-1 (dalam HTML ditulis sebagai charset=”ISO-8859-1”). Karakter ANSI mendukung 256 karakter, dan umumnya digunakan pada HTML versi 2.0 sampai dengan HTML 4.01.

Pemasalahan pada karakter set ASCII maupun ANSI adalah tidak menyertakan karakter non-latin seperti huruf arab, cina, jepang, dll. Untuk keperluan ini dikembangkan berbagai karakter set untuk masing-masing bahasa, seperti big5 untuk karakter cina, x-euc-jp untuk karakter jepang, iso-8859-7 untuk karakter yunani dll. Sehingga untuk setiap web, penulisan karakter set akan berbeda-beda tergantung bahasa apa yang digunakan untuk menulis halaman HTML. Tentunya akan lebih praktis jika seluruh karakter ini disatukan kedalam sebuah karakter set.

Pada awal perkembangan XHTML, diperkenalkan karakter set UTF-8 (Unicode Transformation Format-8) yang mendukung hampir seluruh karakter yang ada di dunia. Dalam perkembangan selanjutnya, HTML5 juga menggunakan UTF-8 sebagai charset standar. Dengan menggunakan UTF-8, kita tidak perlu khawatir mengenai karakter atau bahasa apa yang akan digunakan. UTF-8 mendukung hingga lebih dari 10.000 karakter.

Cara Penulisan meta tag Charset UTF-8

Dalam HTML 4.01 maupun XHTML, penulisan karakter set lebih panjang, seperti contoh berikut:

Pentingnya Menggunakan Charset

Walaupun sepenuhnya opsional, penulisan meta tag charset sangat dianjurkan. Jika kita tidak menuliskan charset, web browser akan mencoba ‘menebak‘ karakter yang digunakan (biasanya web browser modern akan menggunakan utf-8 sebagai karakter default). Jika halaman web dijalankan dari web server seperti Apache, web server juga akan menambahkan http-header yang berisi karakter set.

Namun perlu menjadi catatan bahwa jika kita tidak menulis meta tag charset, proses web browser ‘menebak‘ karakter set ini bisa menjadi masalah. Pada tahun 2005 terdapat sebuah bug pada Internet Explorer yang dinamakan Google XSS. Hal ini terjadi karena situs google tidak menuliskan karakter set sehingga bisa digunakan untuk menyisipkan kode javascript. Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu menambahkan meta tag charset pada setiap halaman HTML.

Dalam tutorial belajar HTML5 berikutnya, kita akan mempelajari tentang pengertian semantic tag HTML5.

No comments:

Post a Comment