Wednesday, October 11, 2017

Mengkonfigurasi Routing Statis di Packet Tracer - CCNA

Configure Static Routing adalah routing yang administrator jaringan mengkonfigurasi router jaringan secara manual, dari pada menggunakan protokol routing RIP, OSPF, dll yang digunakan dalam dynamic routing. Manfaat routing statis  adalah penggunaan bandwidth minimum, tidak ada overhead pada CPU router dan lebih dan sempurna untuk jaringan kecil dengan beberapa router. Tapi itu bukan tanpa kontra. Sulit untuk mengkonfigurasi semua router secara manual di jaringan yang luas dan pemecahan masalah selalu lebih sulit daripada konfigurasi.

Sebagai administrator jaringan atau mahasiswa CCNA, Anda harus mengetahui konfigurasi routing statis. Ini membantu Anda memahami proses dan fungsi routing di jaringan rupanya.


Mengkonfigurasi Routing Statis Menggunakan Cisco Packet Tracer

Untuk melakukan tugas ini, Anda harus membuat lab Anda dan mengkonfigurasi pengalamatan IP dasar untuk semua PC dan Router atau mendownload Lab CCNA - Rute Statis dengan pelacak paket Cisco. Lab CCNA - Rute Statis - tidak ada Konfigurasi 

 Saya telah mengkonfigurasi Rute Statis sama dengan tangkapan layar, dan belum dikonfigurasi routing. Anda harus mengkonfigurasinya dengan panduan langkah demi langkah statis Routing.

Oke Sekarang mulai membuat rancangan seperti topologi diatas dengan bahan bahan nya
- 3 Router 2811
- 2 Switch 2960-24TT dan 1 Switch-PT
- 6 Pc

Sebelum kelangkah Conection/Pengkabelan tambahkan dahulu modules pada setiap router
dengan menambahkan 1 modules NM-ESW-161 dan 2 modules WIC-2T sebagai berikut:























Setelah menambahkan modules pada setiap router lalu kita ketahap pengkabelan/Conection
seperti Topologi diatas

Langkah selanjutnya
1. Pada Router R1, perintah berikut untuk mengenalkan dua LAN 192.168.10.0/24 dan 192.168.30.0/24 untuk Router 1.




Dengan
interface FastEthernet0/1 ip address : 192.168.20.1 Subnet Mask : 255.255.255.0
interface Serial0/0/0 ip address :10.10.20.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 Clock Rate : 64000
interface Serial0/0/1 ip address :10.10.10.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 Clock Rate : 64000

 2. Router2: Tambahkan tiga jaringan untuk router 2 dan pastikan tidak mengonfigurasinya dengan alamat IP yang salah.





Dengan
interface FastEthernet0/0 ip address : 192.168.30.1 Subnet Mask : 255.255.255.0
interface Serial0/0/0 ip address :10.10.20.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Clock Rate : 2000000

3. Router3: Lakukan hal yang sama seperti router 2 tapi dengan alamat tujuan dan exit interface yang berbeda.





Dengan
interface FastEthernet0/0 ip address : 192.168.10.1 Subnet Mask : 255.255.255.0
interface Serial0/0/0 ip address :10.10.10.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Clock Rate : 2000000

 setelah memberikan ip address dan mensetting Router sekarang tinggal memberikan ip kepada setiap pc secara static/manual sbb:

PC 0 : IP Address : 192.168.30.3 Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.30.1
PC 1 : IP Address : 192.168.30.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.30.1
PC 2 : IP Address : 192.168.10.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1
PC 3 : IP Address : 192.168.10.3 Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1
PC 4 : IP Address : 192.168.20.3 Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.20.1
PC 5 : IP Address : 192.168.20.2 Subnet Mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.20.1

Jadi mudah dan tidak terlalu sulit. Jika Anda ingin menyelesaikan tugas ini, terlebih dahulu Anda harus mencoba memahami konsep routing dan kemudian mencoba untuk mengkonfigurasinya.

Anda dapat mendownload keseluruhan Static Routing Lab dari link di bawah ini dan melihat konfigurasi routing dengan perintah 'show ip route or show run'. CCNA Lab – Static Route. Jika ada pertanyaan, silakan bertanya kepada kami.

No comments:

Post a Comment